Newest Post
Archive for Januari 2025
Pantai Harlem, Surga Tersembunyi di Alam Papua
Keindahan pantai ini tak hanya terletak pada air laut jernih dan pasir putihnya. Saat matahari terbenam, pantai ini menjelma menjadi panorama yang magis.
Jayapura dikenal memiliki banyak pantai yang begitu indah, mulai dari Pantai Base-G, Pantai Hamadi, dan beberapa lainnya. Namun, ternyata ada satu pantai lagi yang dikenal dengan keindahannya. Pantai ini bernama Pantai Harlem. Konon, Pantai Harlem adalah pantai tercantik yang dimiliki Jayapura. Perjalanan dimulai dari Kota Jayapura menuju Desa Tablanusu, di distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Untuk sampai di Pantai Harlem, dari Desa Tablanusu yang cantik ini, perjalanan harus dilanjutkan menggunakan perahu motor selama kurang lebih 30 menit. Perahu akan mengarungi sedikit wilayah Samudra Pasifik hingga akhirnya perahu akan bersandar di Pantai Harlem yang indah.
Keindahan Pantai Harlem seakan tidak ada habisnya. Diawali dengan sambutan air laut yang begitu jernih dan bergradasi sesuai kedalamannya, Pantai Harlem membawa alam yang indah hingga hamparan pasir putih yang lembut. Belum lagi pepohonan alami nan teduh yang menjadi latar belakang pantai Harlem, menyempurnakan keindahan pantai yang sering disebut surga tersembunyi di Papua ini.
Situasi di Pantai Harlem sangatlah tenang. Desa kecil yang terdapat di wilayah pantai ini hanya berisi kurang lebih 50 orang dan untuk mencapai pantai ini dari darat sangatlah sulit, mengingat jalan darat yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki di antara lebatnya hutan Papua. Kondisi ini menjadikan Pantai Harlem sepi dan sangat tenang. Namun, justru karena ketenangannya inilah, Pantai Harlem mendapatkan pesonanya di mata para wisatawan. Umumnya, mereka yang datang ke pantai ini memang mencari kedamaian dalam suasana tenang yang dimiliki Harlem.
Sedikit bergeser dari bibir pantai ke arah hutan, Pantai Harlem memiliki sebuah kolam air tawar. Kondisi wilayah seperti ini merupakan kondisi yang sangat unik dan belum tentu ditemui di pantai lain. Sebuah pantai dengan air laut yang asin dan berbatasan langsung dengan kolam air tawar yang sama sekali tidak berasa asin. Hal lain inilah yang menjadikan Pantai Harlem lebih istimewa daripada pantai lainnya. Bahkan, wisatawan yang mengunjungi pantai ini seringkali membilas tubuh di kolam air tawar ini setelah puas bermain air di laut.
Semakin lama berada di Pantai Harlem, maka semakin sulit bagi kita untuk meninggalkannya. Pantai Harlem memiliki pesona yang luar biasa, terutama saat matahari terbenam di ufuk barat. Angin yang semilir bertiup akan menjadi teman sempurna saat menikmati terbenamnya sang raja siang. Pemandangan ini akan terasa lebih sempurna ketika siluet anak-anak yang bermain di ayunan sederhana menjadi latar depan prosesi tenggelamnya matahari. Saat ini semua terjadi, maka tak akan diragukan lagi, Pantai Harlem adalah surga tersembunyi nan cantik di alam Papua.
"6 Laut dan Samudra Terbesar di Dunia, Ada Segitiga Bermuda di Salah Satunya"
Samudra adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada lautan air asin yang sangat besar hingga meliputi sebagian besar permukaan bumi. Samudra merupakan salah satu bentang alam yang ada di bumi.
Secara keseluruhan, bumi adalah planet di tata surya dengan wilayah perairan lebih besar daripada darat. Sekitar 71 persen dari total luas permukaan bumi ditutupi perairan.
Samudra Terbesar di Dunia
Dikutip dari laman USA Today, ada tiga samudra yang berpredikat terbesar di dunia. Dua samudra lainnya ikut dijelaskan untuk melengkapi informasi karakter tiap lautan.Luas: 165.250.000 kilometer persegi
National Ocean Service menobatkan Samudra Pasifik sebagai samudra terluas yang ada di dunia. Samudra ini berbatasan langsung dengan pantai barat Amerika Utara yang merupakan rumah dari titik terdalam di bumi yaitu Palung Mariana.
Luas Samudra pasifik mencakup ⅓ permukaan bumi, dengan kedalaman rata-rata 4.280 m. Ini artinya, Samudra Pasifik memiliki bagian sekitar 46% permukaan air secara global.
Titik terdalamnya Samudra Pasifik adalah Challenger Deep, dengan kedalaman hingga 10.994 meter atau 36.070 kaki. Selain menjadi samudra terluas, Samudra Pasifik juga merupakan samudra tertua lho.
Menurut National Ocean Service, batuan tertua di samudra ini berasal dari 200 juta tahun yang lalu. Ferdinand Magellan, seorang penjelajah Portugis menamai badan air yang sangat besar ini "Pasifik" pada tahun 1520, yang berarti "damai".
Bahkan, cekungan samudra ini merupakan rumah bagi sekitar 25.000 pulau dan lebih dari 2.848.450 spesies. Yaitu seperti hiu martil, anjing laut gajah, paus pembunuh, penguin, dan siput laut.
Samudra Pasifik juga berbatasan dengan benua Amerika Utara dan Selatan, Asia, dan Australia. Ini membuat Samudra Pasifik memiliki banyak rute pelayaran yang menghubungkan benua, samudra, dan laut yang berbatasan.
2. Samudra Atlantik
Luas: 106.460.000 kilometer persegi
Samudra Atlantik memiliki luas yang mencakup sekitar 20% permukaan bumi. Kedalaman rata-rata Samudra Atlantik adalah 3.646 m, dengan bagian terdalamnya adalah Milwaukee Deep, kedalamannya sekitar 8.380 m.
Samudra ini berusia sekitar 135 juta tahun yang terbentuk selama periode Cretaceous. Samudra ini mendapatkan namanya dari mitologi Yunani, yaitu "Laut Atlas".
Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan "Segitiga Bermuda". Ya, segitiga yang sering disebut lingkaran iblis ini terdapat di Samudra Atlantik. Segitiga ini secara misterius telah menyebabkan hilangnya banyak kapal dan pesawat terbang.
Terdapat terusan yang menghubungkan antara Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik, yaitu bernama Terusan Panama. Dalam samudra ini terdapat lebih dari 17.500 spesies, termasuk hiu, manatee, penyu, paus bungkuk, dan lainnya.
3. Samudra Hindia
Luas: 70.560.000 kilometer persegi
Samudra terbesar di dunia selanjutnya yaitu Samudra Hindia. Air di Samudra Hindia mencakup 19,8% total air bumi. Selain itu, Lautan ini berbatasan dengan beberapa negara di Afrika Timur, Asia, dan Australia bagian barat.
Kedalaman rata-rata samudra ini adalah 3.741 m, ini lebih dalam dari Samudra Atlantik. Titik terdalamnya adalah Palung Sunda, dengan kedalaman hingga sekitar 7.290 m.
Dengan suhu rata-rata 77°F, Samudra Hindia memimpin sebagai samudra terhangat di dunia. Samudra ini relatif tenang dan menawarkan rute laut yang signifikan untuk mengangkut bahan-bahan seperti minyak, beras, gula, dan sutra.
Namun, tsunami dahsyat pada tahun 2004 menyebabkan lebih dari 200.000 orang meninggal dan kerusakan besar-besaran. Samudra Hindia merupakan rumah bagi beberapa pulau, termasuk Madagaskar yang merupakan pulau terbesar ke-4 di dunia.
4. Samudra Antartika
Luas: 20.327.000 kilometer persegi
Sebagai samudra terbesar ke-4 di dunia, Samudra Selatan memiliki kedalaman rata-rata 3.270 m. Titik terdalamnya adalah Factorian Deep yang membentang hingga 7.434 m di bawah permukaan laut.
Samudra Antartika secara geologis merupakan samudra termuda di dunia. Terbentuk sekitar 34 juta tahun yang lalu ketika Amerika Selatan dan Antartika terpisah. Cekungan Samudra Antartika mengelilingi Antartika dan meluas hingga ke bagian Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia.
Perubahan iklim, polusi, penangkapan ikan, dan perburuan telah mempengaruhi ekosistem Samudra Antartika yang rapuh. Sementara Samudra ini merupakan rumah bagi lebih dari 9.000 spesies.
5. Samudra Arktik
Luas: 14.060.000 kilometer persegi
Dengan luas tersebut, Samudra Arktik menjadi yang paling kecil di dunia. Samudra ini juga terdangkal dan terdingin di dunia, dengan cakupan air sebesar 4,3% dar total di bumi.
Samudra Arktik berada di wilayah kutub utara dan berbatasan dengan Amerika Utara dan Eurasia. Kedalaman rata-ratanya adalah 1.038 m, dengan Molloy Deep sebagai titik terdalamnya yang mencapai kedalaman sekitar 5.550 m.
Samudra Arktik terbentuk selama Periode Kapur, sekitar 145-65 juta tahun yang lalu. Akibat perubahan iklim, samudra ini menjadi lebih hangat sekitar empat kali lebih cepat daripada bagian dunia lainnya.
Selain itu, Samudra Arktik adalah rumah bagi ribuan pulau, termasuk Kepulauan Arktik di utara Kanada. Meskipun Samudra Arktik memiliki es yang sangat luas, kamu dapat menemukan lebih dari 5.500 spesies hewan yang beradaptasi dengan habitat dingin.
Laut Terbesar di Dunia
Laut merupakan bagian dari samudra. Untuk itu, yuk kita bahas apa saja laut terbesar yang ada di dunia. Mengutip dari laman American Oceans, berikut daftar 3 laut terbesar yang ada di dunia:
1. Laut Cina
Laut terbesar di dunia yang pertama adalah Laut Cina. Memiliki luas mencapai 3.685.000 kilometer persegi dan memiliki titik terdalam mencapai 16.456 kaki dibawah permukaan laut.
Laut Cina berada di antara Cina Selatan, Semenanjung Indocina, Filipina, dan beberapa pulau. Kedalaman rata-ratanya adalah 1.212 m, dan titik terdalam di Cekungan Laut Cina mencapai sekitar 5.016 m.
Laut ini mulai terbentuk sekitar 45 hingga 17 juta tahun yang lalu, dan meninggalkan cekungan berbentuk V. Dan juga, laut ini memiliki rute pelayaran di mana sekitar 33,33% pelayaran dunia terjadi.
Laut Cina Selatan memiliki lebih dari 200 pulau, namun beberapa di antaranya masih terendam. Laut ini juga merupakan rumah bagi lebih dari 3.000 spesies ikan dan 600 jenis terumbu karang.
2. Laut Karibia
Laut terluas selanjutnya yaitu Laut Karibia dengan luas mencapai 2.754.000 Kilometer Persegi. Laut ini merupakan bagian dari Samudra Atlantik barat, yang terletak di antara Amerika Tengah, Meksiko, Antillen Besar, Antillen Kecil, dan Kuba.
Wilayah Laut Karibia termasuk pulau-pulau dan pantai yang berdekatan, dikenal sebagai "Caribbean". Laut ini memiliki kedalaman rata-rata 2.200 m, dengan titik terdalam di Palung Cayman yang mencapai 7.686 m.
Pembentukan Laut Karibia sejak 160 dan 180 juta tahun yang lalu. Laut ini memiliki sejarah penjelajahan yang kaya, terutama oleh Christopher Columbus dan aktivitas perdagangan maupun transportasi dari laut ini menarik perhatian bajak laut sejak tahun 1560-an.
Saat ini, laut yang berlimpah sinar matahari ini menarik banyak wisatawan sepanjang tahun. Laut Karibia menjadi rumah bagi 22 pulau dan lebih dari 1.400 spesies mamalia laut, ikan, dan hutan bakau di pesisirannya.
3. Laut Mediterania
Laut terbesar ke-3 yang ada di dunia adalah Laut Mediterania dengan luas mencapai hingga 2.500.000 kilometer persegi. Laut ini mencakup 0,7% permukaan lautan, sehingga menjadikannya salah satu lautan terbesar di dunia.
Kedalaman rata-ratanya 1.500 m, dengan titik terdalamnya di Calypso Deep yang mencapai 5.267 m di bawah permukaan laut. Laut ini terletak di antara Eropa Barat dan Timur, Anatolia, Afrika Utara, dan Levant.
Laut Mediterania terbentuk sekitar 5,9 juta tahun yang lalu ketika terputus dari Samudra Atlantik. Namun, terdapat selat yang bernama Selat Gibraltar menjadi penghubung antara Laut Mediterania dengan Samudra Atlantik.
Laut ini merupakan rute perdagangan penting bagi para pedagang pada zaman dahulu. Saat ini, populasi pesisir yang besar dan penangkapan ikan yang intens menjadi perhatian utama di laut ini.
Beberapa pulau yang menghiasi Laut Mediterania terbentuk melalui letusan gunung berapi. Laut ini menjadi rumah bagi lebih dari 17.000 spesies laut, termasuk 712 spesies ikan.
Apa Itu Samudra?
Bumi merupakan salah satu planet tata surya dimana air menjadi bagian terbesarnya. Bahkan, bumi diselimuti air hingga mencapai 71%. Itu artinya, lautan menutupi lebih dari dua pertiga permukaan bumi.
Semua samudra yang ada di permukaan bumi saling terhubung. Bahkan, para ahli kelautan menyebut air laut di bumi sebagai "Samudra Dunia" atau "World Oceans".
Meskipun memiliki nama yang berbeda-beda, yaitu Samudra Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Arktik, namun sebenarnya mereka adalah bagian dari satu sistem air yang sangat besar yang mengalir ke seluruh dunia.
Dari samudra ini lah, para geografer membagi mereka ke dalam bagian air yang lebih kecil seperti laut, teluk dan juga muasara.
Proses Terbentuknya Samudra
Samudra telah terbentuk miliaran tahun yang lalu.Dikutip dari laman Oceans Service, air yang awalnya berupa gas hingga Bumi mendingin di bawah 212° Fahrenheit. Pada saat itu lah sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, air mengembun menjadi hujan dan mengisi cekungan yang sekarang kita kenal sebagai samudra.
Sebagian besar ilmuwan setuju bahwa atmosfer dan lautan terakumulasi secara bertahap selama jutaan tahun dengan 'degassing' yang terus menerus dari bagian dalam bumi. Menurut teori ini, lautan terbentuk dari pelepasan uap air dan gas-gas lain dari batuan cair Bumi ke atmosfer yang mengelilingi planet yang mendingin.
Setelah permukaan Bumi mendingin hingga mencapai suhu di bawah titik didih air, hujan mulai turun terus menerus selama berabad-abad. Dari air hujan tersebut mengalir ke dalam cekungan besar di permukaan Bumi, hingga samudra pun terbentuk. Gaya gravitasi lah yang mencegah air meninggalkan planet ini.
Manfaat Samudra bagi Manusia
Selain menjadi rumah bagi makhluk hidup yang ada di air, samudra serta lautan juga memiliki fungsi penting bagi kelangsungan hidup manusia. Melansir dari laman United Nations, berikut manfaat dari samudra dan lautan:
1. Mengatur Iklim dan Menghasilkan Oksigen
Lautan tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru bumi yang menyediakan oksigen, tetapi juga sebagai penyerap karbon terbesar di dunia yang membantu memerangi dampak negatif perubahan iklim.
Lautan mampu mengurangi polusi industri tak terbarukan dengan menyerap 25% dari semua emisi karbon. Dan sekaligus menghasilkan 50% oksigen yang kita butuhkan untuk bertahan hidup.
Selain itu, lautan telah menyerap lebih dari 90% kelebihan panas dalam sistem iklim yang membantu mengatur suhu di daratan. Sebab ini lah, iklim bergantung pada laut yang sehat.
2. Sumber Pangan
Lautan dan keanekaragaman hayatinya menyediakan 15% protein hewani yang kita makan. Bahkan, di negara-negara kurang berkembang makanan laut menjadi sumber protein utama bagi lebih dari 50% populasi.
Untuk itu, sangat penting bagi kita melindungi keanekaragaman hayati laut dan mempraktikkan strategi penangkapan ikan yang berkelanjutan agar dapat terus dikonsumsi.
3. Membangun Perekonomian
Ekonomi laut merupakan salah satu yang paling berkembang pesat di dunia. Akses negara-negara berkembang ke laut dan garis pantai memungkinkan mereka untuk mengembangkan dan menarik investasi asing dan produksi industri langsung di dalam negara.
Selain itu, 80% pariwisata terjadi di wilayah pesisir. Industri pariwisata ini berhubungan langsung dengan laut.
Nah itu tadi daftar samudra terbesar di dunia dan juga laut terbesar yang ada di dunia. Tidak hanya itu, artikel ini juga sudah menjelaskan bagaimana proses terbentuknya samudra serta manfaatnya. Semoga dapat menambah pengetahuan kamu ya Detikers.
"Samudra"
Samudra atau lautan (bahasa Inggris: ocean; bentuk tidak baku: Samudera)[1] adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
Ada lima samudra di bumi yaitu:
- Samudra Selatan (Samudra Antarktik/Lautan Selatan)
- Samudra Arktik
- Samudra Atlantik
- Samudra Hindia (Samudra India)
- Samudra Pasifik (Lautan Teduh)
Samudra melingkupi 71% permukaan bumi, dengan luas wilayah sekitar 361 juta km2, sedangkan isi samudra memiliki volume sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. (Perhitungan tersebut tidak termasuk laut yang tak berhubungan dengan samudra, seperti Laut Kaspia). Bagian yang lebih kecil dari samudra adalah laut, selat, dan teluk.
Infografis samudra
Batas samudra
[sunting | sunting sumber]Samudra Pasifik
[sunting | sunting sumber]Samudra Pasifik merupakan samudra terbesar dari semua samudra, kira-kira 13 kali luas Samudra Arktik.[9] Samudra Pasifik merupakan samudra terluas di dunia dengan luas 28% dari seluruh perairan bumi. Samudra ini memiliki sekitar 20.000-30.000 pulau, dan dikelilingi oleh "Cincin Api" di mana patahan tektonik bumi sering bergeser ke dalam dasar samudra yang menyebabkan tingginya aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.
Area yang termasuk dalam kawasan samudra ini yaitu Laut Bali, Laut Bering, Selat Bering, Laut Koral, Laut Cina Timur, Laut Flores, Teluk Alaska, Teluk Tonkin, Laut Jawa, Laut Filipina, Laut Savu, Laut Jepang, Laut Okhotsk, Laut Cina Selatan, Laut Tasman, dan Laut Timor.[10]
Samudra Atlantik
[sunting | sunting sumber]Samudra Atlantik merupakan samudra terluas kedua di dunia dengan luas 1/5 dari seluruh perairan Bumi. Rangkaian pegunungan bawah laut disebut Pegunungan Atlantik Tengah karena letaknya di tengah Samudra Atlantik. Terusan Panama menghubungkan Samudral Atlantik dengan Samudra Pasifik.
Area yang termasuk dalam kawasan samudra ini yaitu Laut Baltik, Laut Hitam, Laut Karibia, Selat Davis, Selat Denmark, Teluk Guinea, Teluk Meksiko, Laut Labrador, Laut Mediterania, Laut Utara, Laut Norwegia, Laut Sargasso, dan Laut Scotia.[10]
Samudra Hindia
[sunting | sunting sumber]Samudra Hindia merupakan samudra terluas ketiga di dunia. Arus laut utaranya sering berganti arah berdasarkan perubahan angin musim, berembus dari barat daya ke sepanjang pantai di Somalia pada musim dingin utara dan arah sebaliknya pada musim panas utara.
Samudra ini merupakan area yang mencakup Laut Andaman, Laut Arab, Pantai Bengal, Teluk Australia Besar, Teluk Aden, Teluk Oman, Laut Jawa, Teluk Persia, Laut Merah, Laut Timor, Selat Malaka.[11]
Samudra Selatan
[sunting | sunting sumber]Pada beberapa negara dan kebudayaan di dunia Samudra Selatan tidak dikenal sebagai suatu samudra tersendiri, melainkan terbagi atas Samudra Atlantik, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dengan batas selatannya pantai Benua Antartika.
Sementara pembagian batas samudra oleh Organisasi Hidrografik Internasional, Samudra Selatan adalah mulai dari pantai Benua Antartika sampai batas 60 derajat Lintang Selatan. Beberapa bagian dari samudra ini membeku pada musim dingin selatan, membentuk landasan es Ronne dan Ross yang sangat luas. Arus di bawah landasan es tersebut menyebabkan irisan es yang sangat besar hingga membelah dari pusatnya, yang meleleh dan mengapung ke arah utara.
Beberapa wilayah laut yang termasuk bagian dari samudra ini yaitu Laut Amundsen, Laut Bellingshausen, Laut Ross, dan Laut Weddell.[11]
Samudra Arktik
[sunting | sunting sumber]Bagian tengah dari Samudra Arktik ditutupi oleh lapisan es permanen pada musim dingin dan mencair pada musim panas karena esnya mencair.
Samudra ini merupakan area yang mencakup Teluk Baffin, Laut Barents, Laut Beaufort, Laut Chukchi, Laut Siberia Timur, Laut Greenland, Pantai Hudson, Selat Hudson, Laut Kara, Laut Laptev, dan Jalur Barat Laut.[11]

Samudra pada masa lalu
[sunting | sunting sumber]Samudra pada masa lalu banyak mengalami perubahan signifikan dalam hal luasannya. Selama berjuta-juta tahun, perubahan geologis pada permukaan Bumi menyebabkan terbentuknya lautan lautan baru, sementara lautan yang lama menghilang. Meskipun Bumi berusia sekitar 4.600 juta tahun, lautan yang ada saat ini mulai terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu. Air, terutama dalam bentuk uap air, telah hadir di atmosfer Bumi sejak awal terbentuknya planet ini. Saat suhu permukaan Bumi menurun, uap air mengembun dan membentuk awan hujan, memberikan sumber air bagi lautan. Selain itu, air yang mengisi lautan juga berasal dari benda langit seperti komet es yang jatuh ke Bumi.[12]
Perubahan dalam komposisi lautan juga memengaruhi kehidupan di dalamnya. Organisme paling primitif di laut muncul sekitar 3.500 juta tahun yang lalu, diikuti oleh perkembangan organisme yang semakin kompleks. Meskipun beberapa organisme laut telah mengalami kepunahan, banyak yang bertahan dan berperan penting dalam ekosistem laut.
Selain itu, air laut memiliki karakteristik khas yaitu keasinan. Salinitas air laut disebabkan oleh endapan garam dari batuan, pasir, dan tanah yang terbawa oleh hujan dan aliran sungai menuju lautan selama jutaan tahun. Oleh karena itu, konsentrasi garam, terutama sodium klorida atau garam dapur, dalam air laut mencapai sekitar 85% dari mineral yang terlarut dalam air laut.

Samudra pada masa sekarang
[sunting | sunting sumber]Samudra saat ini mencakup salah satu aspek penting dari Bumi kita yang menghubungkan seluruh dunia. Saat kita menyentuh ujung kaki ke dalam air laut, kita secara harfiah terhubung dengan samudra-samudra di seluruh planet ini, karena massa air laut di permukaan Bumi membentuk satu kesatuan yang besar. Samudra adalah istilah untuk massa air yang terbesar, sedangkan lautan adalah istilah untuk massa air yang lebih kecil. Lebih dari dua pertiga permukaan Bumi tertutupi oleh air laut, yang menyumbang sekitar 97% dari total suplai air di planet ini. Suhu air laut bervariasi tergantung pada lokasi geografisnya, dengan suhu yang lebih dingin di daerah kutub dan suhu yang lebih hangat di daerah tropis. Secara umum, suhu air laut cenderung menurun dengan meningkatnya kedalaman.[9]
Selain suhu, salinitas atau kadar garam dalam air laut juga bervariasi. Ini disebabkan oleh faktor seperti tingkat penguapan dan aliran air tawar. Contohnya, Laut Merah memiliki tingkat penguapan yang tinggi dan aliran air tawar yang rendah, sementara Laut Baltik memiliki aliran air tawar yang tinggi dari sungai-sungai. Selain itu, struktur dasar samudra juga sangat kompleks, dengan berbagai fitur seperti dasar pegunungan laut, dataran tinggi laut, palung samudra, yang menambah keragaman bentuk permukaan di bawah air, serupa dengan topografi di daratan.

Eksplorasi Samudra
[sunting | sunting sumber]Selama berabad-abad, eksplorasi lautan hanya terbatas pada eksplorasi permukaan lautan saja. Penjelajah berlayar atau mendayung kapal melintasi lautan untuk mencari daratan atau sumber daya alam baru. Namun, pada paruh terakhir abad kedua puluh, manusia mencapai kemajuan besar dalam eksplorasi laut. Kemajuan teknologi sangat meningkatkan pengetahuan tentang biologi kelautan (kehidupan laut) dan geologi kelautan (komposisi dan struktur dasar laut). Manusia dan mesin kini bisa menyelam hingga kedalaman yang sangat dalam untuk menjelajahi dunia tersembunyi yang ada di bawah permukaan laut. Namun sebagian besar lautan luas masih belum dijelajahi.[13]
Awalnya, kedalaman samudra diketahui dengan cara menurunkan timah berat ke dasar samudra sehingga penghuni timah tersebut bisa merasakan kontak dengan dasar samudra. Kemudian, selama Perang Dunia I, muncul konsep suara gema yang memungkinkan pengukuran kedalaman dengan mengirimkan suara dan mendengarkan pantulannya dari dasar samudra.

Penggunaan konsep suara gema ini menjadi cikal bakal pengembangan sistem sonar canggih seperti GLORIA. Seiring berjalannya waktu, penemuan-penemuan ini menjadi penting dalam dunia kelautan, digunakan oleh para nelayan, dan membantu dalam penangkapan hewan laut di perairan dalam. Ekspedisi HMS Challenger pada tahun 1870-an menggunakan jaring laut dalam yang mengungkapkan bahwa bahkan di kedalaman samudra yang besar terdapat kehidupan. Penemuan tersebut mendorong peneliti untuk mengungkap rahasia kehidupan di dasar samudra.[14]
Dalam tiga dekade terakhir, komunitas hewan baru ditemukan di perairan hangat samudra, meskipun penemuan di perairan dangkal lebih umum dilakukan dengan peralatan SCUBA. Saat ini, eksplorasi samudra semakin maju dengan penggunaan kapal penyelam tak berawak yang bisa mencapai kedalaman laut yang tidak dapat dijangkau oleh manusia. Meskipun telah ada kemajuan teknologi yang mengagumkan, samudra tetap menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan, sehingga eksplorasi yang lebih lanjut masih sangat diperlukan.