Newest Post

Archive for Februari 2025

 

Mengunjungi Bukit Jenderal MacArthur



Selain menjadi saksi sejarah perang dunia II, Bukit MacArthur juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Dari puncaknya, pegunungan Cyclops, pantai, dan ufuk barat kala senja terlihat memukau.

 7 Desember 1941, pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour perairan Pasifik mendapatkan serangan mendadak dari Jepang. Serangan mendadak ini melemahkan kekuatan tentara AS dan memaksa pemimpin mereka Jenderal Douglas MacArthur untuk mundur sampai ke Manila. Dari Manila Douglas MacArthur diperintahkan untuk mundur ke Australia. Di Manila Jenderal besar itu mengeluarkan kalimat paling terkenalnya “I shall return!”

3 tahun berselang AS di bawah kepemimpinan Jenderal Douglas MacArthur perlahan mengubah keadaan perang Pasifik. AS mulai mendesak Jepang yang kala itu menguasai sebagian besar Asia Timur dan Asia Tenggara. Salah satu usaha memukul mundur Jepang adalah dengan menggempur pusat kekuatan mereka di Papua. Di Papua, pasukan AS memilih posisi bertahan di Ifar Gunung dekat Danau Sentani. Bukit inilah yang kemudian dikenal sebagai Bukit MacArthur.

Terletak di Ifar Gunung, Bukit MacArthur memang menawarkan pemandangan menakjubkan ke daerah Danau Sentani dan sekitarnya. Letaknya tidak jauh dari bandara Sentani, dari arah bandara menuju Jayapura kita akan berbelok ke kiri ke jalan berkelok dan menanjak. Pemandangan di sekitar benar-benar menakjubkan, pegununngan Cyclops di sebelah kiri dan jurang di sebelah kanan.

Untuk sampai ke Bukit MacArthur kita harus melewati pos penjagaan tentara. Ini karena Bukit MacArthur memang berada dalam kawasan milik Kodam XVII Cenderawasih. Di pos kita harus melapor dulu dan menyerahkan KTP atau tanda pengenal lain sebagai jaminan.

Melewati kompleks militer kita perlahan akan menuju ke bagian atas Bukit MacArthur sampai tiba ke tugu MacArthur. Tugu MacArthur terletak di ujung jalan, di dalam kawasan yang dipagari itu ada bangunan berisi informasi seputar aktivitas sang Jenderal dan pasukannya, ada tugu peringatan kedatangan Jenderal MacArthur dan beberapa gazebo yang disiapkan buat pengunjung.

Sayangnya bagian alam gedung dengan nama pusat informasi itu kurang terawat. Deretan foto tua dan informasi tentang aktivitas sang Jenderal seperti dibiarkan berdebu dan tak terawat, padahal informasi itu sangat menarik utamanya bagi mereka yang suka sejarah.

Beruntung karena bagian lain dari tugu MacArthur tetap terawat dan rapi, apalagi karena pemandangan dari puncak bukit MacArthur benar-benar memukau. Di kejauhan Danau Sentani menghampar lengkap dengan pulau-pulau kecil di atasnya dan perbukitan di tepiannya. Di dekatnya bandara Sentani juga melintang, sesekali pesawat besar dan kecil mendarat dan lepas landas dari gerbang kota Jayapura itu. Di belakang kita pegunungan Cyclops menjulang megah dengan awan putih di puncaknya.

Waktu terbaik untuk mengunjungi tugu dan bukit MacArthur nampaknya adalah sore hari menjelang terbenamnya matahari. Di sana kita bisa duduk menikmati pemandangan sekitar sambil menikmati perjalanan mentari yang turun perlahan-lahan.

Bukit MacArthur adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati alam Papua, khususnya Danau Sentani. Di sini kita juga dapat belajar salah satu titik penting dalam sejarah Perang Dunia II. 

Rabu, 05 Februari 2025

Pantai Base-G Jayapura | Menikmati Keindahan Alam Pantai di Papua!







Pantai Base G atau juga dikenal sebagai Tanjung Ria terletak disebelah utara Kota JayapuraPapua. Pantai Base G berlokasi sekitar 10 km dari Kota Jayapura di Distrik Jayapura Utara. Pantai Base G dapat dikunjungi dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit dari kota, dengan akses jalan beraspal. Apabila pengunjung mengambil patokan Bandara Sentani, waktu tempuh darat sekitar 1,5 jam.

Nama Base G berasal dari sejarahnya yang dahulu merupakan basis militer dengan nama Base G Camp pada masa Perang Dunia II. Kawasan Pantai Base G mempunyai luas sekitar 90 ha, panjang garis pantai 6-15 meter, dengan lebar pantai belakang 15-40 meter, lebar perairan 150-400 meter.[1]

Pantai Base G Jayapura merupakan salah satu tujuan wisata unggulan di kota Jayapura, Papua. Meskipun masih berada dalam wilayah kota, pantai ini menyuguhkan keindahan alam yang jarang dimiliki oleh pantai-pantai lain di Jayapura. Lokasinya yang terletak di sebelah barat kota Jayapura membuat pantai ini mudah diakses.

Sejarah

Pantai Base G Jayapura memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Perang Dunia II. Pada tahun 1944, pasukan sekutu mendirikan basis militer di kawasan Tanjung Ria dan memberinya nama Base G Camp. Basis militer ini didirikan sebagai bagian dari strategi pasukan sekutu dalam menghadapi pasukan Jepang yang saat itu tengah menguasai wilayah Papua.

Saat ini, bekas lokasi Base G Camp telah menjadi salah satu objek wisata yang terkenal di Kota Jayapura. Pantai yang terletak di sekitarnya pun dinamai dengan nama Pantai Base G. Meskipun telah mengalami sejumlah perubahan dan pembangunan, namun tetap saja pantai ini masih menyimpan sejarah dan kenangan yang tak terlupakan bagi masyarakat setempat.

Selain menjadi saksi sejarah Perang Dunia II, Pantai Base G juga menawarkan keindahan alam yang memukau. Air laut yang jernih dan pasir putih yang halus menjadi daya tarik utama pantai ini. Tidak heran jika pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Jayapura.

Keindahan Pantai

Pantai Base G Jayapura memiliki pemandangan alam yang luar biasa indah, masih alami dan asri. Hamparan pasir putih yang lembut dengan deburan ombak yang tidak terlalu besar menjadikan pantai ini sebagai tempat yang pas bagi Anda yang ingin mencari ketenangan dan melepas segala rasa stres.

Apalagi jika Anda mengunjunginya pada pagi hari, suguhan khas terbitnya matahari pagi pun akan memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Air lautnya yang jernih kebiruan juga ikut memantulkan keindahan matahari pagi yang berwarna keemasan.

Dibandingkan dengan pantai lainnya di Kota Jayapura, Pantai Base G memiliki ombak yang lebih besar karena letak geografisnya yang langsung berhadapan dengan samudra Pasifik.

Namun, pihak pengelola sudah memasang pemecah karang sekitar satu kilometer dari pantai untuk mengurangi besarnya ombak. Dari kejauhan terlihat garis pantai yang panjang dan landai dengan air yang berwarna biru. Ditambah lagi pepohonan hijau yang tumbuh di sekitar pantai, menjadikan pantai ini elok dan indah.

Aktivitas di Pantai Base G

Dengan keindahan yang ditawarkan, membuat pantai ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Selain menikmati suasana pantai yang indah dan nyaman, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas, antara lain berenang, mengelilingi pantai dengan perahu, memancing ataupun menyelam.

Disana terdapat pondok-pondok dan juga bangku yang dibangun warga setempat. Selain bangku, terdapat beberapa jenis pohon yang tumbuh di tepian pantai sebagai peneduh, salah satunya adalah pohon keben.

Para pengunjung pantai dapat melakukan berbagai aktivitas wisata, diantaranya berenang, mengelilingi pantai dengan perahu, memancing maupun menyelam. Pantai yang berpasir putih menghadap ke arah timur dan berhubungan langsung dengan lautan Pasifik yang air lautnya terlihat jernih dengan hamparan pasir putihnya.

Di lokasi ini terdapat beberapa tempat penginapan, namun yang paling dekat dengan pantai adalah Hotel Andalusia yang terletak di Kawasan Dok IX dengan kisaran pengunjung sebanyak 200-300 orang per minggu.

Dari segi fasilitas, Pantai Base G tidak terlalu lengkap. Namun, ada beberapa warung makan yang menjual makanan ringan dan minuman yang cukup untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga Anda. Anda juga dapat membawa bekal makanan dan minuman dari luar untuk menghemat pengeluaran.

Untuk akomodasi, di sekitar pantai terdapat beberapa penginapan yang cukup baik dan nyaman untuk menginap. Penginapan di pantai ini cukup terjangkau, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang biaya penginapan yang mahal. Jika Anda ingin mencari penginapan dengan fasilitas yang lebih lengkap dan mewah, Anda dapat memilih hotel atau penginapan yang berada di Kota Jayapura.

Pantai Base G juga cocok untuk Anda yang ingin berlibur bersama keluarga. Anda dapat menikmati keindahan pantai sambil menikmati waktu bersama keluarga Anda. Terdapat juga beberapa wahana bermain anak yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk bermain dan beraktivitas di pantai.

Namun, perlu diingat bahwa ketika berkunjung ke Pantai Base G, Anda harus menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Jangan membuang sampah sembarangan dan jangan merusak lingkungan pantai. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keindahan alam Indonesia, termasuk pantai-pantai yang menjadi tujuan wisata.

Pantai Amai di Jayapura, Destinasi Wisata Favorit dengan Pemandangan Alam Memukau







Pantai yang dikenal sebagai tempat pendaratan tentara sekutu ini cukup unik karena merupakan pertemuan antara air asin dan air tawar. Berbagai aktivitas bisa dilakukan di sini, mulai dari main voli pantai, berenang, sampai snorkling segala lho. Oh ya, agak ke tengah sedikit akan ada beberapa tambak ikan dengan sampan-sampan kayunya. Permisi sedikit ke empunya, maka kita pun bisa mencoba menganyuh sampan kayu tadi. Pssst, ternyata susah menjaga keseimbangan di sampan kecil begini! Hahaha.

Pantai Amai adalah objek wisata alam yang cukup terkenal di Papua. Keadaan pantainya landai, berpasir putih dan dikelilingi pepohonan hijau yang menambah nilai keindahan di pantai ini. Pantai Amai juga dihiasi dengan muara sungai air tawar yang jernih di ujung pantai dan merupakan area pantai yang mempertemukan air tawar dan air laut.

Berbagai aktifitas bisa kita lakukan di pantai ini, seperti berjemur, berenang, berperahu dan masih banyak yang lainnya. Jika kita merasa kelelahan, kita bisa beristirahat di pondok-pondok yang banyak berdiri disekitar pantai.

Pantai Amai berada di pesisir utara Kabupaten Jayapura, terletak pada sebuah teluk di selatan Tanjung Tanahmerah. Posisinya tepat di balik Gunung Cyclop yang hijau berselimut hutan hujan tropis. Dari pusat kota Jayapura, pantai Amai berjarak sekitar 80 kilometer, bisa kita tempuh selama kurang lebih 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil.

 

// Copyright © Postingan //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //